1. Nurdiman Munir (Fraksi Golkar)
2. Chairuman Harahap (Fraksi Partai Golkar)
3. Salim Mengga (Fraksi Partai Demokrat)
4. Darizal Basir (Fraksi Partai Demokrat)
5. Anshari Siregar (Fraksi PKS)
6. Abdul Rozak Rais (Fraksi PAN)
7. Usman Djafar (Fraksi PPP)
8. Ali Maschan Moesa (Fraksi PKB)
Foto anggota DPR yang ke Italia
1. Yasti Soepredjo Mokoagow dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN)
2. Muhidin Mohamad Said (Fraksi Partai Golkar)
3.Roestanto Wahid (Fraksi Partai Demokrat)
4. Usmawarnie Peter (Fraksi Partai Demokrat)
5.Sutarip Tulis Widodo (Fraksi Partai Demokrat)
6.Zulkifli Anwar (Fraksi Partai Demokrat)
7.Riswan Tony (Fraksi Partai Golkar)
8.Eko Sarjono Putro (Fraksi Partai Golkar)
9.Roem Kono (Fraksi Partai Golkar)
10.Irvansyah (Fraksi PDI-P)
11.Sadarestuwati (Fraksi PDI-P)
12.Chairul Anwar (Fraksi PKS)
13.Ahmad Bakri (Fraksi PAN)
14.Epyardi Asda (Fraksi PPP)
15.Imam Nahrawi (Fraksi PKB)
16.Gunadi Ibrahim (Fraksi Partai Gerindra)
Anggota DPR Dijadwalkan Tur di Athena
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebelas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dijadwalkan mengikuti tur di Athena dan luar ibu kota Yunani itu. Tur di Kota Athena dilakukan kemarin, begitu mendarat dari Jakarta.
"Rencananya, hari ini mereka tur ke Athena. Setelah itu, pukul 19.00 bertemu masyarakat Indonesia di Yunani di Wisma Duta," kata anggota staf administrasi Kedutaan Besar RI di Athena ketika dihubungi Ahad 24 Oktober 2010. Mereka juga dijadwalkan berkunjung ke parlemen dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Yunani kemarin.
Menurut petugas yang menolak dikutip namanya itu, pada Selasa pagi waktu setempat, para anggota Badan Kehormatan DPR akan melakukan kunjungan ke kota-kota bersejarah lainnya. Setelah itu, mereka langsung kembali ke Tanah Air dengan penerbangan malam.
Namun jadwal itu masih tentatif. Detail jadwal acara berada di bagian protokoler. "Ini rencana yang dibahas sewaktu briefing beberapa waktu lalu." Tempo belum berhasil menghubungi bagian protokoler hingga berita ini diturunkan.
Rombongan anggota DPR plus tiga anggota staf ahli dan administrasi tiba di Yunani kemarin. Mereka berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Sabtu sore pekan lalu.
Mereka berangkat di tengah kritik dengan alasan akan mempelajari etika, tata tertib, serta buku pedoman parlemen. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran memperkirakan total anggarannya Rp 1,5 miliar. Tiap peserta menerima uang harian setidaknya Rp 26 juta, belum termasuk akomodasi dan asuransi.
Anggota Komisi Pertahanan DPR, Lily Wahid, berpendapat, dana studi banding ke Yunani lebih baik dialihkan untuk menangani tenaga kerja Indonesia bermasalah di luar negeri. "Dananya besar sekali," katanya dalam dialog interaktif di aula Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu pekan lalu. Diskusi digelar oleh Nahdlatul Ulama Cabang Istimewa Malaysia memperingati 10 tahun berdirinya cabang itu.
Adik kandung mantan presiden Abdurrahman Wahid ini juga tak paham logika berpikir para anggota Badan Kehormatan DPR yang berangkat ke Yunani. "Masak belajar etika harus ke Yunani?" ucap Lily.
Anggota Dewan dari Fraksi Partai Golkar ini menanggapi penjelasan Atase Ketenagakerjaan Kedutaan Besar RI Kuala Lumpur, Agus Trianto, bahwa lebih dari 6.000 TKI bermasalah di Malaysia, 177 orang di antaranya terancam dihukum mati. Total anggaran pembelaan Rp 1,2 miliar setahun, sedangkan penampungan dibiayai oleh Kedutaan.
Pengamat politik Centre for Strategic and International Studies, J. Kristiadi, menilai DPR hanya mempermalukan diri sendiri. "Bangsa ini punya nilai yang namanya Pancasila," katanya kemarin.
sumber artikel:kompas.com
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebelas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dijadwalkan mengikuti tur di Athena dan luar ibu kota Yunani itu. Tur di Kota Athena dilakukan kemarin, begitu mendarat dari Jakarta.
"Rencananya, hari ini mereka tur ke Athena. Setelah itu, pukul 19.00 bertemu masyarakat Indonesia di Yunani di Wisma Duta," kata anggota staf administrasi Kedutaan Besar RI di Athena ketika dihubungi Ahad 24 Oktober 2010. Mereka juga dijadwalkan berkunjung ke parlemen dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Yunani kemarin.
Menurut petugas yang menolak dikutip namanya itu, pada Selasa pagi waktu setempat, para anggota Badan Kehormatan DPR akan melakukan kunjungan ke kota-kota bersejarah lainnya. Setelah itu, mereka langsung kembali ke Tanah Air dengan penerbangan malam.
Namun jadwal itu masih tentatif. Detail jadwal acara berada di bagian protokoler. "Ini rencana yang dibahas sewaktu briefing beberapa waktu lalu." Tempo belum berhasil menghubungi bagian protokoler hingga berita ini diturunkan.
Rombongan anggota DPR plus tiga anggota staf ahli dan administrasi tiba di Yunani kemarin. Mereka berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Sabtu sore pekan lalu.
Mereka berangkat di tengah kritik dengan alasan akan mempelajari etika, tata tertib, serta buku pedoman parlemen. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran memperkirakan total anggarannya Rp 1,5 miliar. Tiap peserta menerima uang harian setidaknya Rp 26 juta, belum termasuk akomodasi dan asuransi.
Anggota Komisi Pertahanan DPR, Lily Wahid, berpendapat, dana studi banding ke Yunani lebih baik dialihkan untuk menangani tenaga kerja Indonesia bermasalah di luar negeri. "Dananya besar sekali," katanya dalam dialog interaktif di aula Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu pekan lalu. Diskusi digelar oleh Nahdlatul Ulama Cabang Istimewa Malaysia memperingati 10 tahun berdirinya cabang itu.
Adik kandung mantan presiden Abdurrahman Wahid ini juga tak paham logika berpikir para anggota Badan Kehormatan DPR yang berangkat ke Yunani. "Masak belajar etika harus ke Yunani?" ucap Lily.
Anggota Dewan dari Fraksi Partai Golkar ini menanggapi penjelasan Atase Ketenagakerjaan Kedutaan Besar RI Kuala Lumpur, Agus Trianto, bahwa lebih dari 6.000 TKI bermasalah di Malaysia, 177 orang di antaranya terancam dihukum mati. Total anggaran pembelaan Rp 1,2 miliar setahun, sedangkan penampungan dibiayai oleh Kedutaan.
Pengamat politik Centre for Strategic and International Studies, J. Kristiadi, menilai DPR hanya mempermalukan diri sendiri. "Bangsa ini punya nilai yang namanya Pancasila," katanya kemarin.
sumber artikel:kompas.com
Comments :
0 komentar to “24 Tampang Anggota DPR RI Yang Ndeso dan Katrok Tetap Bersikeras Keluar Negeri Saat Indonesia Sedang di Landa Bencana Dahsyat”
Posting Komentar