Manokwari News. Dengan ditemukannya salah seorang warga asli suku Arfak pada hari (21/8) dini hari, situasi di Pasar Wosi Manokwari, Papua Barat, masih lumpuh total. Aparat keamanan masih berjaga-jaga di sekitar pasar terbesar di Manokwari ini.
Beberapa orang di sekitar pasar wosi masih terlihat bersiaga menggunakan senjata tajam seperti parang dan tombak, untuk mengantispasi aksi balas dendam atas tewasnya Hans Saiba Insen, salah seorang Ketua RT Wosi Gaya Baru, Kelurahan Wosi, distrik Manokwari Barat, Papua Barat.
Beberapa orang di sekitar pasar wosi masih terlihat bersiaga menggunakan senjata tajam seperti parang dan tombak, untuk mengantispasi aksi balas dendam atas tewasnya Hans Saiba Insen, salah seorang Ketua RT Wosi Gaya Baru, Kelurahan Wosi, distrik Manokwari Barat, Papua Barat.
Jenazah Hans Saiba Insen saat dievakuasi aparat keamanan
Salah satu pedagang pasar Wosi, Rovinus mengatakan, aktivitas pasar sejak pagi hingga siang hari lumpuh. Para pedagang memilih untuk menuntut toko dan kiosnya. Apalagi, setiap pagi yang biasanya ramai dikunjungi para konsumen berubah sepi.
Sementara itu Pasar Wosi sejak pagi sudah mencekam. Sejumlah pedagang pun memilih menutup lapaknya karena takut terjadi menjadi sasaran balas dendam dari keluarga korban. Padahal, ribuan warga Manokwari biasanya melaksanakan berbagai transaksi jual beli di pasar ini hingga mencapai ratusan juta rupiah per harinya.
Untuk menghindari terjadinya aksi anarkis dan balas dendam, Polres Manokwari hingga Selasa sore masih berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian. Di sekitar pasar wosi masih terdapat sejumlah warga bersiaga dengan membawa senjata tajam. MKWN
Comments :
0 komentar to “Aparat Siaga di Sekitar Pasar Wosi”
Posting Komentar